SAMPAH BERNILAI
EKONOMIS BAGI MASYARAKAT
Oleh : Indriani Dewi –
Universitas Hasanuddin
Desa
Cikahuripan-Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan keadaan tanah yang subur dan
berbukit-bukit yang memiliki curah hujan 2200 mm dengan suhu rata-rata 19ºC -
22ºC. Warga desa Cikahuripan sejumlah 3600 kepala keluarga ada yang berprofesi
sebagai petani dan peternak, para petani memulai usaha dengan menanam sayur
mayur dan usaha rumah bunga potong, sedangkan para peternak memulai usahanya
dengan beternak sapi perah dan ada 990 kepala keluarga yang berprofesi sebagai
peternak sapi perah.
Istilah
sampah mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, hal yang paling pertama
terlintas adalah tumpukan sisa-sisa makanan atau limbah yang menimbulkan aroma
yang tidak sedap dan tidak enak dipandang oleh mata dan tidak berguna lagi. Disadari
atau tidak disadari manusia selalu memproduksi sampah baik itu sampah organik
maupun sampah anorganik. Faktanya setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusi
pasti meghasilkan sampah. Apabila sampah tidak dapat dikelola dengan baik, maka
jumlah sampah akan terus meningkat akan menyebabkan berbagai masalah baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dampak secara langsung yang ditimbulkan
dari tumpukan sampah yaitu dengan timbulnya penyakit menular maupun penyakit
kulit serta gangguan pernafasan. Sedangkan dampak tidak langsung sampah akan
berdampak negatif terhadap kehidupan manusia dan lingkungan seperti banjir,
penyumbatan aliran air dan kerusaan lingkungan alam. Sama halnya di desa
Cikahuripan yang memiliki kondisi lingkungan yang kurang terawat dikarenakan kurangnya
kesadaran masyarakat dalam megolah sampah masih rendah dan limbah feses dari
ternak yang terbuang begitu saja di drainase dari rumah para warga yang dapat
menjadi penyebab utama dalam peyumbatan aliran. Keterbatasan lahan dalam mengolah
limbah juga merupakan salah satu keterbatasan desa tersebut.
Pengolahan Sampah
Dengan
permasalahan umum sampah di desa Cikahuripan, sebagai salah satu solusi ibu
desa membuat program kerja yaitu dilakukannya proses daur ulang, sehingga
menjadikan sampah tersebut dapat bermanfaat kembali dan dapat memberikan nilai
ekonomis yang cukup tinggi bagi masyarakat. “ Dengan mengurangi masalah sampah
di desa, kami mengolah sampah menjadi suatu produk dengan bantuan cacing dan
pengolahan ini sudah berjalan 2 bulan, Ungkap ibu Tuti”. Pengolahan sampah di
desa Cikahuripan dimulai dengan karena pedulinya terhadap kebersihan lingkungan,
ingin membantu petani dalam memperoleh pupuk yang lebih terjangkau harganya dan
adanya kepedulian terhadap kesehatan masyarakat setempat . Pengolahan sampah
dimulai dari pengumpulan sampah dari setiap rumah warga lalu di kumpulkan untuk
dipisahkan dari sampah organik dan organik kemudian dibawa ke tempat pengolahan
sampah untuk diolah menjadi pupuk cair dan kompos dengan bantuan cacing dan mereka
memakai sistem bagi hasil. Dengan pemanfaatan sampah ini selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan
juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar