Rabu, 22 November 2017

SAMPAH BERNILAI EKONOMIS BAGI MASYARAKAT



SAMPAH BERNILAI EKONOMIS BAGI MASYARAKAT
Oleh : Indriani Dewi – Universitas Hasanuddin
Desa Cikahuripan-Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan keadaan tanah yang subur dan berbukit-bukit yang memiliki curah hujan 2200 mm dengan suhu rata-rata 19ºC - 22ºC. Warga desa Cikahuripan sejumlah 3600 kepala keluarga ada yang berprofesi sebagai petani dan peternak, para petani memulai usaha dengan menanam sayur mayur dan usaha rumah bunga potong, sedangkan para peternak memulai usahanya dengan beternak sapi perah dan ada 990 kepala keluarga yang berprofesi sebagai peternak sapi perah.
Istilah sampah mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, hal yang paling pertama terlintas adalah tumpukan sisa-sisa makanan atau limbah yang menimbulkan aroma yang tidak sedap dan tidak enak dipandang oleh mata dan tidak berguna lagi. Disadari atau tidak disadari manusia selalu memproduksi sampah baik itu sampah organik maupun sampah anorganik. Faktanya setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusi pasti meghasilkan sampah. Apabila sampah tidak dapat dikelola dengan baik, maka jumlah sampah akan terus meningkat akan menyebabkan berbagai masalah baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak secara langsung yang ditimbulkan dari tumpukan sampah yaitu dengan timbulnya penyakit menular maupun penyakit kulit serta gangguan pernafasan. Sedangkan dampak tidak langsung sampah akan berdampak negatif terhadap kehidupan manusia dan lingkungan seperti banjir, penyumbatan aliran air dan kerusaan lingkungan alam. Sama halnya di desa Cikahuripan yang memiliki kondisi lingkungan yang kurang terawat dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam megolah sampah masih rendah dan limbah feses dari ternak yang terbuang begitu saja di drainase dari rumah para warga yang dapat menjadi penyebab utama dalam peyumbatan aliran. Keterbatasan lahan dalam mengolah limbah juga merupakan salah satu keterbatasan desa tersebut.
Pengolahan Sampah
Dengan permasalahan umum sampah di desa Cikahuripan, sebagai salah satu solusi ibu desa membuat program kerja yaitu dilakukannya proses daur ulang, sehingga menjadikan sampah tersebut dapat bermanfaat kembali dan dapat memberikan nilai ekonomis yang cukup tinggi bagi masyarakat. “ Dengan mengurangi masalah sampah di desa, kami mengolah sampah menjadi suatu produk dengan bantuan cacing dan pengolahan ini sudah berjalan 2 bulan, Ungkap ibu Tuti”. Pengolahan sampah di desa Cikahuripan dimulai dengan karena pedulinya terhadap kebersihan lingkungan, ingin membantu petani dalam memperoleh pupuk yang lebih terjangkau harganya dan adanya kepedulian terhadap kesehatan masyarakat setempat . Pengolahan sampah dimulai dari pengumpulan sampah dari setiap rumah warga lalu di kumpulkan untuk dipisahkan dari sampah organik dan organik kemudian dibawa ke tempat pengolahan sampah untuk diolah menjadi pupuk cair dan kompos dengan bantuan cacing dan mereka memakai sistem bagi hasil. Dengan pemanfaatan sampah ini  selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar