Sabtu, 07 September 2013

PENGARUH MEDIA TANAM ( TANAH, PASIR, KAPAS, dan SERBUK BATU BATA) PADA TUMBUHAN KACANG HIJAU

PENGARUH MEDIA TANAM ( TANAH, PASIR, KAPAS, dan SERBUK BATU BATA) PADA TUMBUHAN KACANG HIJAU
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
-          Adi Krisdiyanto
-          Indri Andriani
-          Indriani Dewi
-          Miftah Muhammad Nur
-          Yogi Riswanto

KELAS XII IPA 2
SMAN 1 POLEWALI
TAHUN AJARAN 2013/2014











KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya  terselesaikannya tugas makalah yang diberikan pada kurung waktu yang telah ditentukan . Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak ibu guru yang telah membimbing selama penelitian.
Penulis telah menyelesaikan makalah penelitian PENGARUH MEDIA ( TANAH, PASIR, KAPAS dan SERBUK BATU BATA) PADA TUMBUHAN KACANG HIJAU. Makalah ini disertai dengan bukti gambar dari penelitian yang dilakukan.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. namun penulis sadar bahwa karya ilmiah ini maish jauh dari sempurna. Oleh karena itu , saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.




















DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang
b.      Rumusan Masalah
c.       Tujuan Penelitian
d.      Manfaat Penelitian
BAB II METODE PENELITIAN
a.       Identifikasi Variabel
b.      Alat dan Bahan
c.       Tabel penelitian
d.      Pengujian hipotesis
e.       Hasil gambar
BAB III . PEMBAHASAN
a.       Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan secara umum
b.      Pengertian dan morfologi Kacang Hijau
c.       Pengaruh media tanam pada pertumbuhan kacang hijau ditempat yang terlindung dari cahaya matahari
d.      Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau
BAB IV PENUTUP
a.       Kesimpulan
b.      Saran
DAFTAR PUSTAKA








BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan seiring .
Pertumbuhan dalah proses pertambahan volume yang irreversible(tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitaif, contohnya pertumbuhan batang tanaman dapat diukur dengan busur  pertumbuhan atau aksonometer. Perkembangan adalah terspesialisasinya sel – sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengaruh media tanam tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat terlindung dari cahaya matahari?
2.      Apa pengaruh media tanam pasir terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat terlindung dari cahaya matahari?
3.      Apa pengaruh media tanam kapas terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat terlindung dari cahaya matahari?
4.      Apa pengaruh media tanam serbuk batu bata terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat terlindung dari cahaya matahari?

C.     Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui pengaruh media tanam tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat terlindung dari cahaya matahari
2.      Untuk mengetahui pengaruh media tanam pasir terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat terlindung dari cahaya matahari
3.      Untuk mengetahui pengaruh media tanam kapas terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat terlindung dari cahaya matahari
4.      Untuk mengetahui pengaruh media tanam serbuk batu bata terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat terlindung dari cahaya matahari

D.    Manfaat Penelitian
1.      Dapat mengetahui proses pertumbuhan tumbuhan kacang hijau dibeberapa media tanam (tanah, pasir, kapas dan serbuk batu bata)
2.      Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dengan menentukan beberapa variable
3.      Sebagai petunjuk untuk mengetahui pertumbuhan kacang hijau



BAB II METODE PENELITIAN

A.    Identifikasi Variabel
                                i.            Variabel control : jumlah air, janis media tanam,
                              ii.            Variabel terikat : kacang hijau , tinggi batang tanaman
                            iii.            Variabel terkendali : kacang hijau disimpat ditempat yang tidak terkena cahaya matahari

B.     Alat dan Bahan
·         4 gelas plastik bekas
·         Penggaris
·         Media tanam tanah, pasir, kapas, dan serbuk batu bata
·         Biji kacang hijau
·         Air secukupnya
Cara kerja
·         Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
·         Masukkan tanah, pasir, kapas, dan serbuk batu bata ke dalam gelas plastik masing masing yang telah tersedia dengan jumlah yang sama
·         Taburkan 8 biji pada masing masing media tanam
·         Tempatkan tanaman kacang hijau di tempat terlindung dari matahari
·         Lakukan penyiraman pada media tanam yang kering secara teratur
·         Lakukan pengambilan data hari terkhir
·         Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan

C.     Tabel penelitian
No
Media tanam
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Hari 5
Hari 6
Hari 7
1
Tanah
1 cm






2
Pasir
4,5 cm






3
Kapas
3,5 cm






4
Serbuk batu bata
-
-
-
-
-
-
-





D.    Pengujian hipotesis
Penelitian mengenai pengaruh media tanam terhadap suatu perkecambahan ini, dapat diketahui bahwa daya intermolekul dan tekstur setiap media tanam berbeda. Hal itulah yang membuat pengaruh terhadap perkecambahan. Jadi, rumusan hipotesis diterima karena sesuai dengan hasil penelitian.
Hipotesis mengatakan bahwa berbagai media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji kacang hijau. Dalam menguji hipotesis, kita bisa melakukan pengamatan terhadap media tanam yang dipakai beberapa orang. Contoh, siswa dan insinyur pertanian. Kebanyakan siswa memilih kapas sebagai media tanam untuk penelitian kecambahnya. Sedangkan insinyur pertanian kebanyakan memeran pentingkan tanah dalam pertaniannya. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan antara media tanah dan kapas yang kemudian mempengaruhi suatu perkecambahan, sehingga hipotesis ini dapat berlaku di kemudian hari.




                                               

                           


BAB III PEMBAHASAN

·         Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan secara umum
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.

·         Pengertian dan Morfologi Kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang temasuk suku polong-polongan(fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan protein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai sumber tanaman pangan legume, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau juga sangat mudah berkecambah, kecambah kacang hijau biasa kita kenal dengan tauge. Kacang hijau dalam bentuk kecambah mengandung enzim-enzim aktif salah satunya amylase yang membantu dalam metabolisme karbohidrat. Selain rasanya yang gurih dan lezat, kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Perkecambahan biji adalah kulminasi dari serangkaian kompleks proses-proses metabolik, yang masing-masing harus berlangsung tanpa gangguan. Tiap substansi yang menghambat salah satu proses akan berakibat pada terhambatnya seluruh rangkaian proses perkecambahan. Beberapa zat penghambat dalam biji yang telah berhasil diisolir adalah soumarin dan lacton tidak jenuh; namun lokasi penghambatnya sukar ditemukan karena daerah kerjanya berbeda dengan tempat dimana zat tersebut diisolir. Zat penghambat dapat berada dalam embrio, endosperm, kulit biji maupun daging buah.








Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Phaseolus
Spesies: Phaseolus radiatus L.

·         Pengaruh media tanam  terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau

 1.Tanah
Tanah terbentuk akibat perubahan cuaca dan aktifitas berbagai makhluk hidup diatasnya seperti hewan dan tumbuhan.Tanah merupakan campuran dari berbagai mineral,bahan-bahan organic,air dan udara.Tanah merupakan Lapisan kerak bumi yang berada di lapisan atas,yang juga merupakan tabung reaksi alami yang menyangga seluruh kehidupan yang ada di bumi.tanah juga merupakan alat produksi untuk menghasilkan produksi pertanian dan berperan sebagai tempat pertumbuhan tanaman,menyediakan unsure-unsur makanan,sumber air bagi tanaman dan tempat peredaran udara.Tanah mempunyai cirri khas dan sifat-sifat yang berbeda-beda antara tanah di suatu tempat dengan tempat lain.sifat-sifat tanah itu melifuti fisika dan sifat kimia.Beberapa sifat fisika tanah antara lain tekstur,struktur dan kadar lengas tanah.Untuk sifat kimia menunjukan suatu sifat yang di pengaruhi oleh adanya unsure maupun senyawa yang terdapat di dalam tanah tersebut.Beberapa contoh sifat kimia tanah yaitu reaksi tanah(pH),kadar bahan organic dan kapasitas pertukaran kation(KPK).
             2.Kapas
Tanaman akan lebih cepat tumbuh apabila memakai media tanam berupa tanah. Sebaliknya, tanaman akan lebih lama tumbuhnya bahkan sama sekali tidak tumbuh jika memakai media tanam berupa batu bata. Hal ini disebabkan oleh adaya nutrisi yang cukup dari tanah untuk proses pertumbuhan kacang hijau. Sedangkan dalam batu bata tidak adanya unsur nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan kacang hijau.











·         Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau

a)      FAKTOR INTERNAL
        1. Auksin
Hormon yang dihasilkan pada embrio dalam biji (koleoptil). Hormon auksin yang pertama kali diisolasi adalah IAA (indole acetic acid) atau asam indol asetat. Sebagian besar IAA disintesis di ujung batang, ujung akar, ujung tunas, daun muda, bunga dan buah, seta sel-sel kambium. Auksin berperan di dalam:
 pengatur pembesaran sel dan memacu perpanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
merangsang pembelahan sel-sel cambium.
meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
merangsang perkembangan akar lateral.
            menyebabkan pembengkokan batang.
            pembentukan akar adventif pada tanaman yang dibiakkan dengan setek.
pembentukan buah partenokarpi.
menghambat pembentukan tunas samping (lateral).
mempercapat terjadinya diferensiasi di daerah merstem dan daerah pengguguran (absisi)

2.    Giberelin
Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga, buah, dan terutama pada biji. Fungsi giberelin adalah:
merangsang pembelahan sel.
merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam   perkecambahan.
merangsang pembentukan tunas.
menghilangkan dormansi biji.
merangsang pertumbuhan buah  secara parthenogenesis.

 3. Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang pertama ditemukan adalah kinetin. Struktur kimia sitokinin lebih sederhana dari pada giberelin dan auksin. Sitokinin yang umum digunakan adalah kinetin. Selain kinetin, contoh sitokinin adalah zeatin (ditemukan pada jagung) dan BAP (6-benzilaminorpurin). Fungsi sitokinin adalah:
 merangsang pembelahan sel (sitokinesis).
 merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus.
 menghambat efek dominasi apical oleh auksin.
 mempercapat pertumbuhan memanjang.







4. Gas Etilen
Etilen adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua. Jika buah tua diletakkan di tempat tertentu maka buah akan cepat masak. Hal ini disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat pemasakan buah. Selain itu etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal untuk menahan pengaruh angin. Kombinasi etilen dengan auksin dapat memacu pembungaan pada mangga dan nanas. Kombinasi etilen dengan giberelin dapat mengatur tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.

5. Asam Abisat
Tidak semua hormon pada tumbuhan berfungsi memacu pertumbuhan, karena ada beberapa yang justru menghambat pertumbuhan. Secara umum fungsi asam abisat adalah:
                  menghambat pembelahan dan pemanjangan sel.
menunda pertumbuhan atau doemansi, sehingga membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi yang buruk.
merangsang penutupan mulut daun pada musim kering, sehingga mengurangi aktivitas transpirasi.
membantu peluruhan daun pada musim kering, sehingga tumbuhan tidak kekurangan air melali transpirasi.

            6. Asam Traumalin
Asam traumalin dianggap sebagai hormon luka, karena merangsang pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka.

            7. Kalin
Hormon kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan. Hormon ini dibedakan atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar, kaulokalin merangsang pembentukan batang, flokalin merangsang pembentukan daun, dan antokalin/ florigen merangsang pembentukan bunga.

b)      FAKTOR EKSTERNAL
a.      Nutrien
Tumbuhan membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrien atau zat makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuahan.
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsure makro (makronutrien). Contoh unsur makro adalah karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien). Coontoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molybdenum.

b.      Air
Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuahan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Pada tumbuahan yang kekurngan air akan meningkatkan sintesis asam absisat. Sebagai pelarut air juga mempengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi laju metabolisme.




c.       Cahaya
Selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan secara langsung.
Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju panjangnya. Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat dari pada yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi, tumbuahan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya, dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek.

d.      Suhu Udara
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga juga berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi reproduksi, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut. Suhu optimum yang paling baik untuk pertumbuhan adalah 10-30oC. umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah suhu 0oC dan di atas 40 oC.

e.      Oksigen
Kandungan oksigen mempengaruhi pertumbuhan organisme. Oksigen mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan di atas tanah maupun pertumbuhan akar yang berada di dalam tanah. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan besar dalam menyimpan oksigen. Jika kandungan oksigen banyak maka pertumbuhan akar tumbuhan semakin baik.

f.        Kelembapan
Kelembapan udara dan tanah berpengaruh dalam proses pertumbuhan. Kelembapan udara mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan dengan penyerpan nutrien. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan nutrient akan semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan tanaman.





















BAB IV PENUTUP

·         Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini didapatkan simpulan sebagai berikut : Berdasarkan kecepatan tumbuh (media tanam) pecahan batu bata < kapas < tanah < pasir
 Jadi, kesimpulannya adalah media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau. Mulai dari daya intermolekul, tekstur media tersebut dan lain-lain. Apabila media tanam memiliki daya intermolekul yang kecil maka kecepatan perkecambahan juga akan lambat dikarenakan biji sulit dalam menyerap air.
 Sedangkan, apabila daya intermolekul besar maka sebaliknya. Sedangkan, dilihat dari tekstur, apabila media tanam memiliki tektur pasir atau kasar, maka akar akan sulit mendapatkan air dikarenakan tekstur pasir mudah kengalami kekeringan. Sedangkan, tekstur serat atau halus membuat akar mudah mendapatkan air karena kelembaban akan terjadi dalam jangka waktu lama.

·         Saran
Kami mengharapkan dilakukannya penelitian lanjutan mengenai pengaruh air terhadap pertumbuhan kacang tanah untuk informasi yang lebih tepatnya. Yang lebih penting juga, jangan hanya pengaruh kelembaban dan air. Masukan lebih banyak faktor pendukung lainnya agak penelitian ini semakin memperjelas proses pertumbuhan. Misalnya:
o   Pengaruh kelembaban dan cahaya matahari
Perbedaan proses pertumbuhan tanaman kacang tanah menggunakan media tanah dan kapas
Pengaruh suhu terhadap kesuburan tanaman
























DAFTAR PUSTAKA


·         S, Bambang, suharno dkk.2006. Biologi SMA jilid 3 untuk Kelas XII.
·         http://ayunitaas.blogspot.com/2013/05/laporan-penelitian-pengaruh-air.html  diakses tanggal 8 september 201311.36
·          
































DAFTAR PUSTAKA


·         S, Bambang, suharno dkk.2006. Biologi SMA jilid 3 untuk Kelas XII.
·         http://ayunitaas.blogspot.com/2013/05/laporan-penelitian-pengaruh-air.html  diakses tanggal 8 september 201311.36

·