PENGARUH MEDIA TANAM ( TANAH, PASIR, KAPAS,
dan SERBUK BATU BATA) PADA TUMBUHAN KACANG HIJAU
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
-
Adi
Krisdiyanto
-
Indri
Andriani
-
Indriani
Dewi
-
Miftah
Muhammad Nur
-
Yogi
Riswanto
KELAS XII IPA 2
SMAN 1 POLEWALI
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya terselesaikannya tugas
makalah yang diberikan pada kurung waktu yang telah ditentukan . Terima kasih
penulis ucapkan kepada bapak ibu guru yang telah membimbing selama penelitian.
Penulis telah menyelesaikan makalah penelitian PENGARUH MEDIA ( TANAH,
PASIR, KAPAS dan SERBUK BATU BATA) PADA TUMBUHAN KACANG HIJAU. Makalah ini
disertai dengan bukti gambar dari penelitian yang dilakukan.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah
ini. namun penulis sadar bahwa karya ilmiah ini maish jauh dari sempurna. Oleh karena
itu , saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
BAB II METODE PENELITIAN
a. Identifikasi Variabel
b. Alat dan Bahan
c. Tabel penelitian
d. Pengujian hipotesis
e. Hasil gambar
BAB III . PEMBAHASAN
a. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan secara
umum
b. Pengertian dan morfologi Kacang Hijau
c. Pengaruh media tanam pada pertumbuhan kacang
hijau ditempat yang terlindung dari cahaya matahari
d. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang
hijau
BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu
ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan seiring .
Pertumbuhan dalah proses pertambahan volume
yang irreversible(tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis atau
pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur
dan dinyatakan secara kuantitaif, contohnya pertumbuhan batang tanaman dapat
diukur dengan busur pertumbuhan atau aksonometer.
Perkembangan adalah terspesialisasinya sel – sel menjadi struktur dan fungsi
tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat
dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
pengaruh media tanam tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat
terlindung dari cahaya matahari?
2.
Apa
pengaruh media tanam pasir terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat
terlindung dari cahaya matahari?
3.
Apa
pengaruh media tanam kapas terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat
terlindung dari cahaya matahari?
4.
Apa
pengaruh media tanam serbuk batu bata terhadap pertumbuhan kacang hijau
ditempat terlindung dari cahaya matahari?
C. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui
pengaruh media tanam tanah terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat
terlindung dari cahaya matahari
2.
Untuk mengetahui
pengaruh media tanam pasir terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat
terlindung dari cahaya matahari
3.
Untuk mengetahui
pengaruh media tanam kapas terhadap pertumbuhan kacang hijau ditempat
terlindung dari cahaya matahari
4.
Untuk mengetahui
pengaruh media tanam serbuk batu bata terhadap pertumbuhan kacang hijau
ditempat terlindung dari cahaya matahari
D. Manfaat Penelitian
1.
Dapat
mengetahui proses pertumbuhan tumbuhan kacang hijau dibeberapa media tanam
(tanah, pasir, kapas dan serbuk batu bata)
2.
Mengetahui
faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau dengan menentukan beberapa variable
3.
Sebagai
petunjuk untuk mengetahui pertumbuhan kacang hijau
BAB II METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
i.
Variabel
control : jumlah air, janis media tanam,
ii.
Variabel
terikat : kacang hijau , tinggi batang tanaman
iii.
Variabel
terkendali : kacang hijau disimpat ditempat yang tidak terkena cahaya matahari
B. Alat dan Bahan
·
4 gelas
plastik bekas
·
Penggaris
·
Media tanam
tanah, pasir, kapas, dan serbuk batu bata
·
Biji kacang
hijau
·
Air secukupnya
Cara kerja
·
Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan
·
Masukkan
tanah, pasir, kapas, dan serbuk batu bata ke dalam gelas plastik masing masing
yang telah tersedia dengan jumlah yang sama
·
Taburkan
8 biji pada masing masing media tanam
·
Tempatkan
tanaman kacang hijau di tempat terlindung dari matahari
·
Lakukan
penyiraman pada media tanam yang kering secara teratur
·
Lakukan
pengambilan data hari terkhir
·
Catat hasil
pengamatan pada tabel pengamatan
C. Tabel penelitian
No
|
Media tanam
|
Hari 1
|
Hari 2
|
Hari 3
|
Hari 4
|
Hari 5
|
Hari 6
|
Hari 7
|
1
|
Tanah
|
1 cm
|
||||||
2
|
Pasir
|
4,5 cm
|
||||||
3
|
Kapas
|
3,5 cm
|
||||||
4
|
Serbuk batu bata
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
D. Pengujian hipotesis
Penelitian mengenai
pengaruh media tanam terhadap suatu perkecambahan ini, dapat diketahui bahwa
daya intermolekul dan tekstur setiap media tanam berbeda. Hal itulah yang
membuat pengaruh terhadap perkecambahan. Jadi, rumusan hipotesis diterima
karena sesuai dengan hasil penelitian.
Hipotesis mengatakan
bahwa berbagai media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan
biji kacang hijau. Dalam menguji hipotesis, kita bisa melakukan pengamatan
terhadap media tanam yang dipakai beberapa orang. Contoh, siswa dan insinyur
pertanian. Kebanyakan siswa memilih kapas sebagai media tanam untuk penelitian
kecambahnya. Sedangkan insinyur pertanian kebanyakan memeran pentingkan tanah
dalam pertaniannya. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan antara media
tanah dan kapas yang kemudian mempengaruhi suatu perkecambahan, sehingga
hipotesis ini dapat berlaku di kemudian hari.






BAB
III PEMBAHASAN
·
Pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan secara umum
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang
bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya
pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel.
Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses
perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif,
tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Pada tanaman,
pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi
apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam
biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah
perkecambahan.
Struktur yang pertama
muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang
merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil.
Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon
batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu
tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
·
Pengertian
dan Morfologi Kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang temasuk suku polong-polongan(fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan protein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai sumber tanaman pangan legume, setelah kedelai dan kacang
tanah.
Kacang hijau juga sangat mudah berkecambah, kecambah
kacang hijau biasa kita kenal dengan tauge. Kacang hijau dalam bentuk kecambah mengandung enzim-enzim
aktif salah satunya amylase yang membantu dalam metabolisme karbohidrat. Selain
rasanya yang gurih dan lezat, kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan.
Perkecambahan biji
adalah kulminasi dari serangkaian kompleks proses-proses metabolik, yang
masing-masing harus berlangsung tanpa gangguan. Tiap substansi yang menghambat
salah satu proses akan berakibat pada terhambatnya seluruh rangkaian proses
perkecambahan. Beberapa zat penghambat dalam biji yang telah berhasil diisolir
adalah soumarin dan lacton tidak jenuh; namun lokasi penghambatnya sukar
ditemukan karena daerah kerjanya berbeda dengan tempat dimana zat tersebut diisolir.
Zat penghambat dapat berada dalam embrio, endosperm, kulit biji maupun daging
buah.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi:
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Phaseolus
Spesies: Phaseolus
radiatus L.
·
Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
1.Tanah
Tanah terbentuk
akibat perubahan cuaca dan aktifitas berbagai makhluk hidup diatasnya seperti
hewan dan tumbuhan.Tanah merupakan campuran dari berbagai mineral,bahan-bahan
organic,air dan udara.Tanah merupakan Lapisan kerak bumi yang berada di lapisan
atas,yang juga merupakan tabung reaksi alami yang menyangga seluruh kehidupan
yang ada di bumi.tanah juga merupakan alat produksi untuk menghasilkan produksi
pertanian dan berperan sebagai tempat pertumbuhan tanaman,menyediakan
unsure-unsur makanan,sumber air bagi tanaman dan tempat peredaran udara.Tanah
mempunyai cirri khas dan sifat-sifat yang berbeda-beda antara tanah di suatu
tempat dengan tempat lain.sifat-sifat tanah itu melifuti fisika dan sifat
kimia.Beberapa sifat fisika tanah antara lain tekstur,struktur dan kadar lengas
tanah.Untuk sifat kimia menunjukan suatu sifat yang di pengaruhi oleh adanya
unsure maupun senyawa yang terdapat di dalam tanah tersebut.Beberapa contoh
sifat kimia tanah yaitu reaksi tanah(pH),kadar bahan organic dan kapasitas
pertukaran kation(KPK).
2.Kapas
Tanaman akan lebih cepat tumbuh apabila memakai media tanam berupa tanah.
Sebaliknya, tanaman akan lebih lama tumbuhnya bahkan sama sekali tidak tumbuh
jika memakai media tanam berupa batu bata. Hal ini disebabkan oleh adaya
nutrisi yang cukup dari tanah untuk proses pertumbuhan kacang hijau. Sedangkan
dalam batu bata tidak adanya unsur nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan kacang
hijau.
·
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau
a) FAKTOR
INTERNAL
1. Auksin
Hormon
yang dihasilkan pada embrio dalam biji (koleoptil). Hormon auksin yang pertama
kali diisolasi adalah IAA (indole acetic acid) atau asam indol asetat. Sebagian
besar IAA disintesis di ujung batang, ujung akar, ujung tunas, daun muda, bunga
dan buah, seta sel-sel kambium. Auksin berperan di dalam:
pengatur
pembesaran sel dan memacu perpanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
merangsang
pembelahan sel-sel cambium.
meningkatkan
perkembangan bunga dan buah.
merangsang
perkembangan akar lateral.
menyebabkan pembengkokan batang.
pembentukan akar adventif pada
tanaman yang dibiakkan dengan setek.
pembentukan
buah partenokarpi.
menghambat
pembentukan tunas samping (lateral).
mempercapat
terjadinya diferensiasi di daerah merstem dan daerah pengguguran (absisi)
2. Giberelin
Giberelin
ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga,
buah, dan terutama pada biji. Fungsi giberelin adalah:
merangsang
pembelahan sel.
merangsang aktivitas
enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam perkecambahan.
merangsang
pembentukan tunas.
menghilangkan
dormansi biji.
merangsang
pertumbuhan buah secara parthenogenesis.
3.
Sitokinin
Sitokinin
dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang pertama ditemukan
adalah kinetin. Struktur kimia sitokinin lebih sederhana dari pada giberelin
dan auksin. Sitokinin yang umum digunakan adalah kinetin. Selain kinetin,
contoh sitokinin adalah zeatin (ditemukan pada jagung) dan BAP
(6-benzilaminorpurin). Fungsi sitokinin adalah:
merangsang
pembelahan sel (sitokinesis).
merangsang
pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus.
menghambat
efek dominasi apical oleh auksin.
mempercapat
pertumbuhan memanjang.
4. Gas Etilen
Etilen
adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua. Jika buah tua
diletakkan di tempat tertentu maka buah akan cepat masak. Hal ini disebabkan
karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat pemasakan buah.
Selain itu etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal untuk
menahan pengaruh angin. Kombinasi etilen dengan auksin dapat memacu pembungaan
pada mangga dan nanas. Kombinasi etilen dengan giberelin dapat mengatur
tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.
5. Asam Abisat
Tidak
semua hormon pada tumbuhan berfungsi memacu pertumbuhan, karena ada beberapa
yang justru menghambat pertumbuhan. Secara umum fungsi asam abisat adalah:
menghambat
pembelahan dan pemanjangan sel.
menunda pertumbuhan
atau doemansi, sehingga membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi yang buruk.
merangsang penutupan
mulut daun pada musim kering, sehingga mengurangi aktivitas transpirasi.
membantu peluruhan
daun pada musim kering, sehingga tumbuhan tidak kekurangan air melali
transpirasi.
6. Asam Traumalin
Asam
traumalin dianggap sebagai hormon luka, karena merangsang pembelahan sel-sel di
bagian tumbuhan yang luka.
7. Kalin
Hormon
kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan. Hormon ini dibedakan
atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar, kaulokalin merangsang
pembentukan batang, flokalin merangsang pembentukan daun, dan antokalin/
florigen merangsang pembentukan bunga.
b) FAKTOR
EKSTERNAL
a. Nutrien
Tumbuhan
membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrien atau zat
makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang
diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai
komponen sel yang diperlukan selama pertumbuahan.
Nutrisi
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsure makro (makronutrien). Contoh
unsur makro adalah karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium,
kalsium, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (mikronutrien). Coontoh unsur mikro adalah klor, besi,
boron, mangan, seng, tembaga, dan molybdenum.
b. Air
Air
dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh
tumbuahan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Pada tumbuahan yang kekurngan
air akan meningkatkan sintesis asam absisat. Sebagai pelarut air juga
mempengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung
mempengaruhi laju metabolisme.
c. Cahaya
Selain
berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan secara langsung.
Keadaan
gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju panjangnya. Tumbuhan
yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat dari pada yang
diletakkan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi, tumbuahan menjadi pucat
karena kekurangan klorofil, kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti
itu mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang
pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya, dalam
keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh
lebih pendek.
d. Suhu Udara
Suhu
berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga juga berpengaruh terhadap fisiologi
tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi
reproduksi, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Suhu yang terlalu tinggi
atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut. Suhu optimum yang paling baik
untuk pertumbuhan adalah 10-30oC. umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah suhu
0oC dan di atas 40 oC.
e. Oksigen
Kandungan
oksigen mempengaruhi pertumbuhan organisme. Oksigen mempengaruhi pertumbuhan
bagian tumbuhan di atas tanah maupun pertumbuhan akar yang berada di dalam
tanah. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan besar dalam menyimpan oksigen.
Jika kandungan oksigen banyak maka pertumbuhan akar tumbuhan semakin baik.
f. Kelembapan
Kelembapan
udara dan tanah berpengaruh dalam proses pertumbuhan. Kelembapan udara
mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan dengan penyerpan nutrien.
Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan
nutrient akan semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan tanaman.
BAB IV PENUTUP
·
Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini didapatkan simpulan sebagai berikut : Berdasarkan
kecepatan tumbuh (media tanam) pecahan batu bata < kapas < tanah < pasir
Jadi, kesimpulannya adalah media
tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji Kacang Hijau.
Mulai dari daya intermolekul, tekstur media tersebut dan lain-lain. Apabila
media tanam memiliki daya intermolekul yang kecil maka kecepatan perkecambahan
juga akan lambat dikarenakan biji sulit dalam menyerap air.
Sedangkan, apabila daya intermolekul
besar maka sebaliknya. Sedangkan, dilihat dari tekstur, apabila media tanam
memiliki tektur pasir atau kasar, maka akar akan sulit mendapatkan air
dikarenakan tekstur pasir mudah kengalami kekeringan. Sedangkan, tekstur serat
atau halus membuat akar mudah mendapatkan air karena kelembaban akan terjadi
dalam jangka waktu lama.
·
Saran
Kami
mengharapkan dilakukannya penelitian lanjutan mengenai pengaruh air terhadap
pertumbuhan kacang tanah untuk informasi yang lebih tepatnya. Yang lebih
penting juga, jangan hanya pengaruh kelembaban dan air. Masukan lebih banyak
faktor pendukung lainnya agak penelitian ini semakin memperjelas proses
pertumbuhan. Misalnya:
o
Pengaruh
kelembaban dan cahaya matahari
Perbedaan
proses pertumbuhan tanaman kacang tanah menggunakan media tanah dan kapas
Pengaruh
suhu terhadap kesuburan tanaman
DAFTAR PUSTAKA
·
S, Bambang, suharno dkk.2006. Biologi SMA jilid 3
untuk Kelas XII.
·
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/#sthash.OT1OzCt2.dpuf
diakses 8 september 10.00
- http://fitribby.blogspot.com/2013/04/biologi-pengaruh-berbagai-media-tanam.html
diakses 8 september 2013.. 11.33
·
http://ayunitaas.blogspot.com/2013/05/laporan-penelitian-pengaruh-air.html
diakses tanggal 8
september 201311.36
·
DAFTAR PUSTAKA
·
S, Bambang, suharno dkk.2006. Biologi SMA jilid 3
untuk Kelas XII.
·
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/#sthash.OT1OzCt2.dpuf
diakses 8 september 10.00
- http://fitribby.blogspot.com/2013/04/biologi-pengaruh-berbagai-media-tanam.html
diakses 8 september 2013.. 11.33
·
http://ayunitaas.blogspot.com/2013/05/laporan-penelitian-pengaruh-air.html
diakses tanggal 8
september 201311.36
·